Nama : M.R. Iman Mutakin
NIM : 350801001
Jurusan : Sistim Informasi
Mata Kuliah : Analisis Kinerja Sistem
Teknik Pengukuran Bag 2
Indeks Kinerja
Indeks kinerja ilmiah adalah ukuran kuantitatif sebagai referensi dasar kebijakan di bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), diperlukan sebuah instrumen. Kajian pengukuran semacam ini disebut sebagai scientometrics[1]. Instrumen dalam bentuk indeks kinerja ilmiah ini sangat penting untuk melakukan pengukuran atas usulan, target dan pencapaian aneka aktivitas iptek. Dengan instrumen semacam ini diharapkan seluruh proses bisa dilakukan dengan transparan dan obyektif.
Teori Model
Model merupakan suatu pola dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan. Simarmata (1983:9) mendefinisikan model sebagai abstraksi dari
realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa bagian atau sifat
dari kehidupan sebenarnya.
pembagian menurut fungsi terdiri dari :
a. Model Deskriptif, hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan sebagai miniature obyek yang dipelajari.
b. Model Prediktif, model menggambarkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi.
c. Model Normatif, merupakan model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap suatu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil. Disebut juga sebagai model simulatif.
Masalah model normatif biasanya berbentuk penemuan nilai-nilai dari
variabel yang dapat dikendalikan yang akan menghasilkan manfaat yang
paling besar seperti yang diukur oleh variasi hasil atau kriteria.
Teori Sampling
Teori sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode sampling banyak menggunakan teori probabilitas dan teori statistika.
Tahapan sampling adalah:
- Mendefinisikan populasi hendak diamati
- Menentukan kerangka sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
- Menentukan metode sampling yang tepat
- Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
- Melakukan pengecekan ulang proses sampling
Teknik Evaluasi Kinerja
Langkah
Dalam tahap persiapan pelaksanaan studi evaluasi kinerja langkah-langkah awal yang harus ditempuh adalah:
1. Menetapkan obyek studi evaluasi kinerja.
2. Membentuk tim pelaksana studi evaluasi kinerja.
2. Membentuk tim pelaksana studi evaluasi kinerja.
4.2.1.1. Menetapkan Obyek Studi Evaluasi Kinerja
a. Obyek studi evaluasi kinerja dapat merupakan suatu kumpulan proyek yang mewakili suatu program/wilayah, atau suatu proyek besar yang berdampak luas dan bersifat lintas sektoral.
b. Aspek yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan obyek studi evaluasi kinerja adalah :
- Mandat atau misi Departemen/Lembaga.
- Relevansi.
- Manfaat proyek bagi masyarakat.
- Isue dalam skala nasional.
- Nilai proyek.
- Waktu pencapaian sasaran proyek.
4.2.1.2. Membentuk Tim Pelaksana Studi Evaluasi Kinerja
a. Dalam pelaksanaan studi evaluasi kinerja perlu dibentuk suatu Tim Pelaksana Studi Evaluasi Kinerja.
b. Tim Pelaksana Studi Evaluasi Kinerja tersebut dapat berada di bawah Sekjen atau unit yang setingkat dengannya.
c. Sedang untuk Daerah Propinsi berada di Bappeda Propinsi dalam hal ini Bidang Statistik dan Pelaporan.
d. Pelaksanaan studi evaluasi kinerja dapat dilakukan secara swakelola atau dikontrakkan kepada pihak ketiga. Dalam hal ini penunjukan Tim Pelaksana Studi Evaluasi kinerja harus berpedoman pada KAK.
Representasi
proses untuk mengukur prestasi kerja pegawai berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan yaitu standar pekerjaan yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Standar kerja tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
(http://www.geocities.com/mas_tri/sistemDP3.pdf).
Siagian (1995:225–226) menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja adalah: Suatu pendekatan dalam melakukan penilaian prestasi kerja para pegawai yang di dalamnya terdapat berbagai faktor seperti :
1. Penilaian dilakukan pada manusia sehingga disamping memiliki kemampuan tertentu juga tidak luput dari berbagai kelemahan dan kekurangan;
2. Penilaian yang dilakukan pada serangkaian tolak ukur tertentu yang realistik, berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta kriteria yang ditetapkan dan diterapkan secara obyektif;
3. Hasil penilaian harus disampaikan kepada pegawai yang dinilai dengan maksud:
Apabila penilaian tersebut positif maka penilaian tersebut menjadi dorongan kuat bagi pegawai yang bersangkutan untuk lebih berprestasi lagi pada masa yang akan datang sehingga kesempatan meniti karier lebih terbuka baginya.
Parameter
parameter merupakan alat atau mekanisme untuk memberikan informasi dari dunia luar ke dalam kotak. Parameter merupakan bagian dari antar muka dengan suatu subrutin. Dengan menggunakan parameter, kita dapat mengatur perilaku suatu subrutin sesuai dengan input yang diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar